Jumat, Desember 19, 2008

Visi dan Misi Kota Probolinggo

Berdasarkan kondisi kota Probolinggo saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang serta dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki serta aspirasi masyarakat kota Probolinggo, maka visi pembangunan kota Probolinggo Tahun 2006-2025 adalah:

a. Visi Kota
“Terwujudnya Masyarakat Kota Probolinggo yang Aman, Demokratis, Adil dan Sejahtera”

b. Misi Kota
  1. Mewujudkan Trikarsa Bina Praja, yaitu tiga kehendak masyarakat kota Probolinggo untuk melestarikan ciri khas kota Bayuangga (Angin, Anggur, dan Mangga), membangun citra kota Indaditasi (Industri, Perdagangan, Pendidikan, dan Transportasi), dan membudayakan motto kota Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi, dan Indah).
  2. Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai agama dan harmonisasi antar kelompok masyarakat.
  3. Mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta kualitas kesehatan.
  4. Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu kewirausahaan.
  5. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur.
  6. Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup.
  7. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban, supremasi hukum, dan HAM .
  8. Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.

Jumat, Desember 19, 2008

Agrowisata di Probolinggo

Pariwisata Probolinggo identik dengan Bromo-nya yang sudah mendunia. Selain itu, ‘kota angin’ ini juga terkenal dengan mangga dan anggurnya yang potensial menjadi wisata agro. Dianugerahi tanah yang subur, serta kekayaan alam yang berlimpah, Probolinggo sepantasnya menjadi destinasi pariwisata unggulan di Jawa Timur.


Selain ‘menjual’ Bromo sebagai destinasi pariwisata unggulan dan Pantai Bentar serta wisata rafting sungai Pekalen, Probolinggo juga memiliki wisata agro yang potensial menjadi daya tarik wisata. Mangga dan anggur sudah menjadi komoditas unggulan sektor pertanian masyarakat Probolinggo. Buah-buahan ini namanya seharum rasanya.

Probolinggo sedang giat membangun daerahnya menuju kota pariwisata. Kota ini berusaha mengeksplorasi semua sumber daya daerahnya untuk bisa ‘menghasilkan’, dalam artian dapat menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Jumat, Desember 19, 2008

POTENSI PARIWISATA KOTA PROBOLINGGO

Terlebih dahulu perlu diinformasikan bahwa Kota Probolinggo bukan daerah wisata, namun demikian Kota Probolinggo sebagai Daerah Transit. Pengembangan Kepariwisataan di Kota Probolinggo pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan, memanfaatkan obyek dan daya tarik Wisata yang terwujud dalam bentuk usaha jasa Pariwisata.

Dengan demikian potensi wisata yang dimiliki Kota Probolinggo adalah sebagai berikut :

1. Usaha Obyek Dan daya Tarik Wisata

  • Wisata Alam
    • Di Pantai Kota Probolinggo bisa menikmati pemandangan laut, naik perahu keliling Pelabuhan, lihat batu karang ataupun untuk memancing Dan saat ini Pemerintah Kota Probolinggo sedang merencanakan Wisata Bahari yang terletak di sebelah Timur Pelabuhan Tanjung Tembaga, juga disedakan pula sarana Pelelangan Ikan.
  • Wisata Religi
    • Masjid Tiban
      Banyak anggapan bahwa Masjid Tiban yang terletak di Kelurahan Pilang ini dahulunya menjadi satu dengan Pulau Gili yang terletak di ujung Utara Pantai Kabupaten Probolinggo. Namun anggapan ini disanggah oleh sesepuh yang ada di Masjid Tiban Konon ceritanya adalah seperti Cerita Candi Prambanan. “KUN” jadilah maka jadilah Masjid Tiban tersebut dalam waktu sekejab.
      Selain hal tersebut ada keunikan di dalam Masjid Tiban yaitu dihalaman belakang ada sebuah batu untuk bertapanya Syaeh Maulana, Dan di dekat Masjid ada sebuah sumur yang air sumurnya banyak mengandung khasiat untuk penyembuhan segala macam penyakit bagi yang percaya bahkan ada juga yadipergunakan untuk minta jodoh dengan cara diminum dan dibuat mandi .
      Adapun yang datang dari berbagai daerah/ maupun luar pulau antara lain, Kalimantan, Sumatra, Maluku, Banten, Solo, Yogyakarta, Lumajang Jember dan Banyuwangi, yang datang berkunjung biasanya pada malam Jum’at manis datangnya berombongan maupun Pribadi. Biasanya setelah Sholat, berzikir kemudian mandi dari air masjid Tiban tersebut
  • Wisata Minat Khusus
    • Alon-alon Kota Probolinggo
      Banyak dikunjungi masyarakat terutama pada malam minggu dan hari minggu pagi, fasilitas nya adalah disediakan tempat bermain anak-anak , rekreasi keluarga dan dipinggir area alon-alon banyak penjual makanan,selain hal tersebut pada hari minggu paginya Kantor Pemuda Budaya dan Pariwisata bekerja sama dengan pihak swasta mengadakan senam pagi (Airoebic ) bersama masyarakat .juga fasilitas lain disediakan pula sarana olah raga (tempat Volly dllnya)Pusat Jajanan. Tidak kalah menariknya pusat jajana dinamakan len-jelenan yang terletak di Jalan Niaga sebelah barat pasar besarkota Probolinggo dibuka pukul 17,00 sampai pukul 02.00 dini hari. Pasar len-jelenan ini dijual bebagai makanan khas Probolinggo dan sekitarnya.Pusat

    • Pedagang kaki Limaerletak disepanjang jalan Dr. Sutomo dan menjual berbagai jenis kebutuhan dari makanan, caset, sepatu dan lain-lainnya.

    • Kolam Renang
      Pemerintah Kota Probolinggo menyediakan Kolam Renang dan merupakan taman Rekreasi Keluarga.
  • Wisata Industri
    • Keramik Jawa
      Keramik jawa ini dikerjakan secara tradisinal dengan lukisan-lukisan tangan yang indah sesuai dengan selera pemesan. Wisatawan bisa datang berkunjung ketempat keramik jawa ini dan mencoba bagaimana cara membuat keramik secara tradisional dan juga cara melukisnya
      Nama pengusaha : Ny. Endang
      Alamat : Jl. Baru Wiriborang Kota Probolinggo
      Kontak Person : 085230029926
      Kapasitas : 30 m2 per bulan
      Produksi : 300 macam keramik

    • Manik-Manik
      Kerajian manik-manik dari bermacam-macam jenis produk antara lain ; beraneka ragamtudung saji, tas, tempat tisu ( handycraf).
      Nama Perusahaan : In Coming Collection
      Nama Pemilik : Mytha
      Alamat : Jl. Lumajang Kota Probolinggo
      Kontak Person : 7608023
      Kapasitas : 10.000 tas per bulan

    • Mebel Antik
      Nama Perusahaan :
      Nama Pemilik : Soefandi
      Alamat : Jl Suyoso 92
      Kapasitas : 2 Set perbulan
      Kontak person : (0335) 422460

    • Kopiah & TasbihNama Perusahaan : Melati
      Nama pemilik : Hopsah
      Alamat : Gg. Buntu Triwung Kidul
      Kapasitas : 35 Kodi per bulan
      Kontak person : (0335) 426493

    • Kue Basah
      Andalan Kota Probolinggo kue basah yaitu : Kue Jongkong
      Bisa dihubungi UD Candra Alamat Jl. Noyogenggong No. 1
      Nama : Marginingtyas
      Contact Person : 0335 420773
      Tokonya di Jalan Pahlawan

Jumat, Desember 19, 2008

BROMO PRIMADONA WISATA PROBOLINGGO

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, dengan bentuk tubuh yang bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi, tertutup hamparan butiran pasir halus, dan sangat menantang untuk dipergunakan sebagai arena latihan.


Sekalipun demikian, kondisi oksigen yang sangat tipis menjadi kendala tesendiri bagi anggota apabila berlatih dilautan pasir Bromo, disamping jaraknya dari kota Probolinggo yang masih lumayan jauh sekitar 40KM.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Apabila pagi hari ketika matahari terbit, kawasan lautan pasir inipun terselimuti dengan awan putih yang sangat indah apabila dilihat dari bukit-2 sekitarnya misalkan dari Cemoro Lawan maupun Penanjakan.

Namun gunung yang terakhir meletus pada 2004, kadang-kadang masih menyemburkan debu yang mengakibatkan hujan abu seiring dengan meningkatnya aktifitas gunung berapi di Indonesia, sehingga untuk sementara lokasi sekitar Lautan Pasir di gunung Bromo masih rawan untuk di gunakan berlatih.

Jumat, Desember 19, 2008

Orang Tengger Sambut Yadnya Kasada

Suku Tengger adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang.

Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Roro An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Joko Se- "ger".

Bagi suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo Jawa Timur, "gugur gunung" (bersama-sama) kerja bhakti membersihkan jalan untuk menyambut upacara "Yadnya Kasada". Masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo akan melaksanakan Yadnya Kasada 15 September mendatang. Sebagai persiapan prosesi ritual tersebut masyarakat suku Tengger melaksanakan kerja bhakti secara gugur gunung (bersama-sama) membersihkan jalan desa.

Jalan desa yang dibersihkan meliputi jalan-jalan yang akan dilewati prosesi Yadnya Kasada, yakni mulai dari jalan desa hingga puncak Gunung Bromo sepanjang 14 km. Kerja bhakti yang melibatkan ratusan warga telah berlangsung dua hari dan diperkirakan akan selesai Rabu (10/9). Kerja bhakti yang dilakukan rutin setiap menjelang upacara Yanya Kasada dikerjakan dengan tulus tanpa pakasaan.

Puncak upacara Yadnya Kasada akan dilaksanakan di puncak Gunung Bromo tanggal 16 September pukul 00.00 WIB. Namun untuk melaksanakan upacara Yadnya Kasada, masyarakat suku Tengger akan melaksanakan sejumlah upacara terlebih dulu.

Di antaranaya, upacara "mepek" yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September malam. Upacara "mepek" merupakan upacara minta izin (pamitan) kepada yang Mahakuasa Hyang Widi Wasa.

Selanjutnya, tanggal 15 September siang warga suku Tengger akan melaksanakan upacara Tayuban di Pakis Bincil di bibir kaldera Gunung Bromo. Dilanjutkan, puncaknya Yadnya Kasada, 15 September pukul 24.00 atau tanggal 16 pukul 00.00 WIB.

Saat itu seluruah warga suku Tengger di kawasan Gunung Bromo yang meliputi wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang melaksanakan larung sejaji ke kawah Gunung Bromo.

Kepala Dinas Pariwiasata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo yang meninjau persiapan ke Gunung Bromo mengatakan, upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo, secara nasional termasuk salah satu prioritas obyek wisata Jawa Timur yang dikemas untuk menyambut "Visit Indonesia Year 2008". Namun, puncak upacara Yadnya Kasada yang bertepatan dengan bulan Ramadan kurang menguntungkan untuk kegiatan wisata.

Diperkirakan, upacara Yadnya Kasada tahun ini kurang menyedot minat wisatawan untuk berkunjung, sehingga Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo kini juga melakukan persiapan penyambutan pengunjung secara sederhana, bahkan sejumlah acara pendukung yang telah disiapkan sebelumnya juga ditunda pelaksanaannya.

Menjelang puncak upacara Yadnya Kasada di pendapa Agung Wonokitri akan digelar pentas seni tradisional suku Tengger. Namun pawai mobil "hardtop" yang biasa digunakan untuk mengantar wisatawan akan digelar usai bulan Ramadan nanti.

Jumat, Desember 19, 2008

AIR TERJUN MADAKARIPURA


Kawasan wisata Gunung Bromo ternyata menyimpan satu lokasi wisata yang unik dan menawan. Lokasinya tidak jauh dari lautan pasir Bromo, hanya sekitar 45 menit ke arah Probolinggo (ke Utara). Namanya adalah air terjun Madakaripura. Menurut penduduk setempat nama ini diambil dari cerita pada jaman dahulu, konon Patih Gajah Mada menghabiskan akhir hayatnya dengan bersemedi di air tejun ini. Cerita ini didukung dengan adanya arca Gajah Mada di tempat parkir area tersebut. Untuk mencapai tempat wisata ini tidak terlalu sulit. Sebaiknya kunjungan dilakukan bila kita akan ke Bromo dari arah Probolinggo dikarenakan searah dengan perjalanan atau saat berada di Bromo dan dilakukan pagi hari. Lokasi bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mobil sewaan (dari Probolinggo menyewa Panther Rp 150.000,- pp + supir, 12/2003). Jika kita datang dari arah Probolinggo maka sesampai di Desa Sukapura kita belok kanan., kita akan melewati jalan aspal dengan suguhan pemandangan pada bagaian kiri-kanan berupa gunung tinggi yang menyegarkan mata. Kurang lebih setelah sekitar 5 km melakukan perjalanan, kita akan bertemu dengan pintu masuk kawasan wisata air terjun Madakaripura yang ditandai dengan tempat parkir yang luas dan patung Gajah Mada. Disini, banyak penduduk lokal yang menawarkan diri menjadi 'guide' yang akan menemani sambil menceritakan sejarah objek wisata tersebut hingga kita balik lagi ke tempat parkir.

Selanjutnya kita harus berjalan kira-kira 15 menit, melewati jalan setapak terbuat dari semen yang berbatu sehingga kalau basah tidak akan licin. Saat berjalan kaki ini kita juga disuguhi pemandangan indah dan menyejukkan, di samping kanan kita ada aliran sungai berbatu-batu, di kanan kiri kita diapit tebing tinggi dengan pepohonan lebat beserta iringan kicauan burung dan derikan kumbang. Terkadang di beberapa bagian jalan, terhalang oleh pohon rubuh atau ada bekas longsoran, meskipun demikian jalan ini relatif datar dan dapat dijalani dengan mudah, kalau kecapekan ada beberapa tempat di sepanjang jalan yang bisa digunakan untuk duduk-duduk beristirahat.

Saat tiba di lokasi air terjun kita akan bertemu dengan warung kecil, pos penjaga dan toilet (bisa ganti baju), disitu terdapat pula penyewaan payung bila kita tidak ingin terlalu basah kuyup. Air terjun ini berawal dari air yang mengalir dari tebing memanjang dan membentuk tirai, sehingga kita bisa berpayung ria berjalan di bawahnya. Di ujungnya, kita akan bertemu dengan sebuah ruangan berbentuk lingkaran berdiameter kira-kira 25 meter.

Berdiri di dalam ruangan alam ini kita akan merasa seolah berada di dasar sebuah tabung, dimana terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 200 meter, dengan limpahan air yang jatuh dengan derasnya dari atas dan berubah menjadi selembut kapas ke kolam berwarna kehijauan. Air yang jatuh di kolam ini menimbulkan bunyi yang berirama, terkadang bunyi yang ditimbulkannya lebih keras dikarenakan air yang jatuh lebih deras. Keunikan dan kesejukan air terjun ini membuat kita betah berlama-lama memandanginya.

Untuk anda penggemar fotografi, lokasi ini bisa menjadi obyek yang tidak habis-habisnya, mulai dari pintu masuk kedatangan hingga suasana air terjun yang seolah dalam tabung.

Beberapa orang di Probolinggo baik di hotel maupun di travel agent yang kami tanyai mengenai air terjun ini mengaku belum pernah berkunjung kesana. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk air terjun ini yang bila terjadi longsor atau banjir, maka kita yang berada di dasar tabung tersebut akan terperangkap. Sehingga berada di 'tabung' ini perasaan kita akan bercampur aduk antara kagum pada keindahan alam ini dan was-was. Melihat kondisi seperti ini jika diperkirakan akan terjadi longsor atau banjir, kawasan objek wisata Madakaripura ini akan ditutup untuk pengunjung.

Sesudah puas main air dan kedinginan, kita bisa menikmati minuman panas di warung dekat air terjun sebelum berjalan kaki lagi menuju tempat parkir. Secara umum tempat ini telah dikelola dengan cukup baik, dapat dicapai lewat jalan aspal yang mulus, jalan setapak yang nyaman, fasilitas umum seperti kamar mandi, mesjid dan tempat parkir. Namun kurangnya informasi mengenai tempat ini dan jaminan keamanan yang belum ada mengakibatkan jarang orang tahu dan mau berkunjung ke kawasan wisata ini. Dengan promosi yang cukup, pengunjung Bromo akan dapat menambah daftar tujuan wisatanya.

Jumat, Desember 19, 2008

Gunung Argopuro

Gunung Argopuro memiliki banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut.

Untuk mendakinya ada beberapa jalur, antara lain lewat Baderan Besuki atau lewat desa Bremi, Kab. Probolinggo. Tetapi dianjurkan lewat desa Bremi saja karena lebih cepat.

Untuk mencapai desa Bremi sangat mudah karena ada bis umum yang menuju desa ini dua kali sehari dari Terminal Bis Probolinggo, Jam 06.00 pagi dan jam 12.00 siang Sebaiknya para pendaki bermalam di desa ini. Di desa Bremi terdapat penginapan yang cukup murah dan sederhana. Penginapan ini rupanya bekas peninggalan zaman Belanda dan memiliki ciri tersendiri. Disamping itu kanan kiri penginapan ini memiliki pemandangan yang asli dan alami. Sebelum mendaki kita harus melapor pada polisi atau petugas PHPA setempat untuk meminta ijin pendakian.

Esok harinva setelah benjalan 3 jam rnelalui perkebunan damar dan hutan tropis kita sampai di Danau Taman Hidup yang airnya dapat Dipergunakan untuk minum maupun memasak. Kita dapat mendirikan tenda dan bermalam di sekitar danau. maupun dekat sungai yang letaknya agak atas. Danau Taman Hidup teramat unik dengan kehijauan hutan tropis yang rimbun, dipadu dengan beraneka ragaman ikan yang melimpah. sangat mudah dipancing bahkan ditangkap dengan tangan.

Pagi harinva, kita dapat meneruskan pendakian ke puncak dengan mengitari sepanuh danau kearah kiri, dengan menempuh perjalanan sekitar 6 jam. Puncak Argopuro disebut Puncak Dewi Renganis . karena disana terdapat patung Dewi Renganis. Puncak Dewi Renganis ini merupakan bekas kawah belerang.

Turun dari Puncak Argopuro kita dapat memilih turun dengan rnengitari gunung lewat Alun-alun Besar kemudian menuju Besuki lewat Baderan. Alternatif lainnya yakni kembali lewat jalan semula yaitu Bremi.

Alun-alun Besar adalah hamparan padang rumput yang luas, dan pernah direncanakan sebagai landasan pesawat terbang militer pada saat tentara pendudukan Jepang.

Gunung Argopuro jarang didaki, hanya pada waktu~waktu tertentu saja, saat liburan sekolah atau musim kemarau. Gunung Argopuro sesungguhnya merupakan gunung yang menarik, karena selain pemandangannya yang indah, gunung ini juga dikenal memiliki banyak peninggalan bersejarah dari jaman kerajaan sampai masa pendudukan Jepang.

Hutan di kawasan G. Argopuro merupakan hutan yang masih asli. Binatang-binatang liar masih banyak kita jumpai di daerah ini, seperti kijang, monyet, babi hutan, burung merak, ular dan hewan liar lainnya.

Jumat, Desember 19, 2008

PANTAI BENTAR PROBOLINGGO


Wisata Probolinggo, Bentar Indah adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan Surabaya Banyuwangi, Kecamatan Gending 7 Kilometer dari Kota Probolinggo, ke arah timur. Pantai Bentar sangat potensial mengingat lokasi merupakan lintasan wisata overland Jawa-Bali, bisa dikembangkan menjadi semacam resort. Di sekitar pantai direncanakan akan didirikan Hotel Terapung lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya berupa water sport, sea aquarium, play ground, swimming pool, mangroves forest, fish pond dll. Apalagi di sepanjang perjalanan dari Surabaya-Bali hanya ada satu stop over bagi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih (Situbondo). Makanya Bentar Indah dianggap cukup menjanjikan, khususnya bagi pengusaha restorant dan perhotelan.


Letaknya berada di tikungan jalan raya, berseberangan dengan bukit. Dari atas bukit, nampak lokasi Bentar Indah berada dibibir pantai dengan latar belakang pemandangan laut yang sangat indah. Disebelah timurnya terdapat hutan bakau yang diperluas untuk tambak tradisional untuk benih udang dan ikan laut. Wisatawan dapat memancing, dengan membayar sewa pemancingan. Dimasa mendatang rencananya perjalanan dari Probolinggo menuju Pulau Gili Ketapang akan dialihkan ke Pantai Bentar Indah.

Jumat, Desember 19, 2008

TAMAN WISATA STUDY LINGKUNGAN (TWSL)

Taman Wisata Studi Lingkungan yang berlokasi di eks Joboan ini kembali mendapatkan sentuhan dari Pemerintah Kota Probolinggo. Untuk menambah koleksi satwa di TWSL, kali ini Pemerintah Kota berencana akan mendatangkan beruang madu pada bulan ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Probolinggo, HM Buchori SH Msi ketika ditemui di TWSL (6/2). Sampai dengan akhir tahun 2008 tempat rekreasi yang sedang digandrungi masyarakat itu akan dilengkapi dengan koleksi satwa langka yaitu mulai dari macan tutul, burung kasuari,elang laut dan lain-lain.

Namun demikian, Walikota Buchori menegaskan pemerintah tidak akan menerima koleksi seperti singa, gajah dan jerapah. Dikarenakan perlu adanya penanganan khusus pada satwa tersebut, baik pada makanan dan perawatannya.

”Untuk memberikan pengetahuan pada anak sekolah tentang ikan dan hewan laut lainnya, pemerintah akan membuat akuarium untuk ikan air tawar dan air laut. Jadi mereka bisa lebih tahu berbagai jenis ikan, selama ini kan hanya tahu lewat televisi saja dan media cetak saja,” terang Buchori.

Walikota Buchori juga menjelaskan bahwa akuarium tersebut akan dibuat memanjang dari selatan sampai ke utara, disepanjang tembok sebelah timur. Pengunjungpun bisa secara jelas melihat berbagai macam jenis ikan.

Tidak hanya itu, untuk memberikan kesempatan bagi penjual bunga yang masih belum mempunyai tempat khusus untuk berjualan, pemerintah juga akan memberikan tempat yaitu pasar bunga di sebelah timur TWSL.

”Jadi nanti akan dibuatkan jalan tembus dari TWSL ke pasar bunga. Bahkan nantinya disebelah timur pasar bunga juga akan dibuat pula pasar burung, karena pasar burung Randupangger sekarang sesak bercampur dengan pasar tradisional. Pasar Randupangger nanti hanya khusus untuk pasar tradisional,” tambah Walikota.

Sementara itu ketika ditemui Suara Kota, Kepala UPTD PISL pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Ir Fitriawati, mulai Januari 2008 Pemerintah kota Probolinggo telah menetapkan tarif masuk TWSL.

”Untuk anak-anak sampai dengan usia 12 tahun dikenakan tarif 1000 rupiah dan dewasa 2000 rupiah. Hal tersebut telah sesuai dengan peraturan Walikota Probolinggo no 50 tahun 2007. Namun ada pengecualian untuk anak-anak sekolah yang akan melakukan studi di taman wisata tersebut akan mendapat potongan harga,”jelas perempuan berkerudung ini.

Abdullah, 40 th, warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo ketika ditemui Suara Kota di TWSL (9/2) mengatakan bahwa penarikan retribusi tersebut masih dalam batas wajar untuk biaya operasional di tempat tersebut. Mengingat satwa-satwa yang ada tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk makanannya.

Jumat, Desember 19, 2008

Candi Jabung

Candi Jabung adalah candi peninggalan dari kerajaan Majapahit yang terletak di desa Jabung Candi, kecamatan Probolinggo, Kabupaten Probolinggo. Berjarak hanya sekitar 5 km dari Kraksaan dan 500 meter sebelah tenggara kolam renang Jabung Tirta yang berada di pinggir jalan raya Surabaya - Situbondo.
Candi Jabung merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Probolinggo yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton berada pada ketinggian 8 m dpl. Candi ini terbuat dari batu merah dengan ukuran, panjang 13,11 m, lebar 9,58 m dan tinggi 15,58 m. Sebelum dipugar areal candi ini seluas 35 x 40 m dan sekarang telah mendapat perluasan 20.042 m2.

Seperti bangunan candi umumnya Candi Jabung terdiri dari bagian subbasement, bagian kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri diatas bagian kaki candi bertingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan bagian atapnya berbentuk stupa.

Letak pintu bilik candi berada disebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat. Pada sisi barat masih terlihat bagian yang menjorok ke depan merupakan bekas susunan tangga naik memasuki candi. Di sebelah Barat Daya halaman candi terdapat bangunan candi. Menara sudut di perkirakan penjuru pagar, fungsinya sebagai pelengkap bangunan induk Candi Jabung. Candi Menara sudut terbuat dari bahan batu bata, bangunan candi tersebut berukuran tiap-tiap sisi 2.55 meter, tinggi 6 meter.

Arsitektur Candi Jabung sangat menarik, mempunyai komponen berupa batur, kaki, tubuh dan atap, pada bagian tubuh bentuknya bulat (silinder segi delapan ) berdiri diatas bagian kaki candi yang betingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan pada bagian atapnya dagoda (stupa) tetapi pada bagian puncak sudah runtuh dan atapnya berhias motif sulur-suluran.

Di dalam bidik candi terdapat lapik area, berdasarkan inskripsi pada pintu masuk candi Jabung didirikan pada tahun 1276 c (saka) = 1354 Masehi masa kebesaran kerajaan Majapahit. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagara Kertagama dan Pararaton Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagara Kertagama candi Jabung di kunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhra Gundul salah seorang keluarga raja.

Di lokasi Candi Jabung anda bisa mengetahui sejarah seluk beluk Candi Jabung dari informasi yang terpampang di depan. laskan bahwa pada tahun 1978, kondisi candi tampak tak terurus, seluruh bangunan ditumbuhi pohon dan rumput liar. Baru pada tahun 1980 pemkab Probolinggo melakukan pemugaran umtuk merenovasi dan menggantikan bagian yang rusak. Baru pada tahun 1986 setelah pemugaran selesai, Candi Jabung sedah bisa dinikmati wisatawan.

Situs Candi

Situs terdiri dari dua bangunan utama yang terdiri atas satu bangunan besar dan yang satu bangunan kecil dan biasa disebut Candi Sudut. Yang menarik adalah material bangunan candi yang berupa batu bata merah berkualitas tinggi yang kemudian diukir dalam bentuk relief. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun.

Jumat, Desember 19, 2008

SONGA ADVENTURE


Mengunjungi bumi Probolinggo saat ini ibarat menyusuri kembali perjalanan Hayam Wuruk lebih dari 500 tahun silam. Konon, menurut cerita rakyat, tak lama setelah Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit berhasil menyatukan wilayah Nusantara di tahun 1357 Masehi, Raja Hayam Wuruk adalah orang pertama yang menjadi saksi atas keindahan panorama alam Probolinggo.

Lantaran kagum dan terpesona oleh keindahan panorama di sana, Hayam Wuruk sempat berlama-lama bercengkerama di tempat itu. Tempat Hayam Wuruk bercengkerama itu kemudian disebut sebagai prabu linggih, yang lambat laun mengalami perubahan lafal menjadi Probolinggo. Dan....starting point yang dipakai Songa Rafting salah satu yang disinyalir sering dipakai mandi Mahapatih Gadjah Mada.

Sungai Pekalen, terletak 25 km dari kota Probolinggo tepatnya terbentang di antara tiga kecamatan berturut-turut yaitu kecamatan Tiris, kecamatan Maron, dan kecamatan Gading. Bantaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas 3 area. Dan Songa membagi paketnya menjadi 3 bagian ; Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km.

Karakteristik sungai berbelok dan bertebing, Panorama alam yang indah, puluhan jeram (grade 2 s/d 3+) yang exotic dan menantang, kemegahan air terjun, dan kemolekan gua-gua kelelawar, serta masih ditemuinya beberapa satwa langka seperti burung elang, burung kepodang, monyet, biawak, linsang, tupai dll menjadi daya tarik tersendiri yang dapat Anda nikmati selama perjalanan.

Jumat, Desember 19, 2008

TARI RONGGOJALU







Kecamatan Leces, Tari Ronggo Jalu mengisahkan asal mula terjadinya danau Ronggo Jalu di kawasan Leces. Ada seorang ulama pertapa bernama Kyai Ronggo yang memiliki dua orang putra. Putra pertama diberikan oleh istri pertamanya dan diberi nama sesuai namanya, yaitu Ronggo. Sedangka putra bungsunya yang lahir dari istri kedua diberi nama Jalu.

Dikisahkan dua kakak beradik ini sering terlibat salah paham. Puncaknya suatu hari ketika keduanya terlibat perkelahian. Karena perkelahian tidak menyelesaikan persoalan keduanya saling menantang adu kesaktian. Caranya keduanya saling menancapkan lidi ke dalam tanah. Barangsiapa berhasil mencabut lidi dari lawannya dia dianggap sebagai pemenangnya.

Selanjutnya ternyata keduanya berhasil mencabut lidi. Namun tidak ada yang dimenangkan dalam peristiwa itu. Sebab dari bekas tancapan lidi tersebut keluar air maha deras. Kedua kakak beradik ini hilang ditelan oleh air yang menggenang menjadi telaga tersebut.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah ini, Ronggo Jalu menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Probolinggo.

Jumat, Desember 19, 2008

GILI KETAPANG ISLAND

Gili Ketapang merupakan pulau yang indah. Terletak 5 mil lepas Pantai Utara Probolinggo. Butuh waktu 30 menit naik perahu motor dari pelabuhan Tanjung Tembaga kesana. Dibagian timur dan selatan pulau tersebut membentang pasir putih yang lautnya belum tercemar dan nampak kebiru-biruan. Saat laut tenang, pengunjung bisa melihat bunga karang yang indah dan berbagai jenis ikan hias berwarna-warni. Pulau seluas 68Ha dihuni 8000 jiwa, sebagian besar warganya Suku Madura dan hamper 90% menjadi nelayan yang menggantung hidupnya di langit.

Keunikan lain dari pulau ini adalah kepercayaan masyarakat setempat tentang asal-usul nama Gili-Keatapang, bahwa pulau ini mempunyai kekuatan ghaib yang bergerak lamban ke tengah laut. Semula pulau ini menjadi satu dengan daratan desa Ketapang Kecamatan Sumberasih. Ketika Gunung Semeru meletus terjadilah gempa bumi yang sangat dahsyat sehingga sebagian daratan desa ketapang terpisah ketengah sejauh 5 mil dari Kota Probolinggo. Sebagian daratan menjadi sebuah pulau yang bergerak. Oleh sebab itu masyarakat setempat menyebut pulau tersebut dengan nama “Gili-Ketapang” yang berasal dari bahasa Madura yang artinya “mengalir” adalah

Jajaran perahu nelayan yang tengah beristirahat menunggu waktu melaut dimalam hari menandakan 8000 jiwa penghuni pulau ini adalah keluarga nelayan. Bau khas ikan dijemur dan deru mesin perahu nelayan yang kadang berubah fungsi menjadi kapal penumpang mempertegas suasana perkampungan nelayan pulau itu.

Jika cuaca cerah dan angina tampak bersahabat, tampak bersahabat, jsa angkutan kapal nelayan itu selalu bersedia mengantar anda di kapal penumpang, logat osing (dialek bahasa madura) terdengar akrab ditelinga. Memang duduk menunggu diatas geladak perahu sambil berdesak-desakan merupakan hal biasa. Tapi jangan harap menikmati jasa perahu eksekutif.

Jika hari sedang ramai tak kurang tiap 15 menit kapal akan beranjak dari pelabuhan menuju pulau Gili. Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit, anda juga akan menemukan keindahan pemandangan dasar laut yang tersaji begitu jelas di dasar perairan.
Misteri Gua Kucing

Meski kurang dikembangkan sebagai wisata layaknya pulau Seribu, ternyata pulau ini tetap menarik perhatian orang. Keberadaan Gua Kucing yang dikeramatkan menjadi sakah satu alasan bagi pengunjung untuk datang. Menurut cerita yang berkembang tempat ini sebenarnya merupakan petilasan Syech Ishap, dia adalah Penyebar Agama Islam, yang pernah singgah dalam perjalanan dari Gresik menuju Blambangan, Banyuwangi.

Mengapa dinamakan gua kucing?, konon karena di gua ini pernah disinggahi syech Ishap ini hidup bersama ribuan kucing. Konon juga salah satu kucing ada yang bertuliskan arab du kepalanya.

Ketika tokoh tersebut meninggalkan pulau ini, populasi kucing ikut berkurang. Anehnya setiap malam Jum'at Legi suara “meong” terdengar disela-sela gua, namun setelah didekati, suara itu menghilang.

Selain gua, tentu anda dapat menyalurkan hobi memancing di sekitar perairan pulau. Kalu mau, anda bisa menyewa kapal nelayan sebesar 50 ribu untuk tiga sampai empat jam. Disana anda juga bisa membeli hasil tangkapan laut yang dijual penduduk pasar, untuk sekedar oleh-oleh.
nama desanya.

Jumat, Desember 19, 2008

Rawon Nguling

Tampilan Rawon Nguling yang cenderung hitam kadang abu abu, berminyak dan panas ternyata nggak bisa membuatnya tertarik, mungkin karena terbiasa dengan rendang dan bumbunya sehingga merasa aneh kalo potongan daging sapi ini harus bercampur dengan kuah dan buah kluwek.

Anda akan menemui dengan mudah tempat ini bila melewati jalur pantai utara ke arah kota Probolinggo, tepatnya 50 meter setelah jembatan pasar nguling di sebelah kiri akan nampak berjajar deretan mobil didepan warung ini (atau lebih layak disebut restaurant). Kesuksesan rawon nguling ini membuat pemiliknya membuka cabang di kota Surabaya dan malang untuk mendekatkan ke konsumen .

Di seberang rawon nguling ini ada pasar sapi yang sampai sekarang masih eksis, ada hari hari tertentu yang membuat pasar ini lebih ramai . dulunya warung ini laris karena banyaknya pedagang ("blantik "bahasa jawanya) yang nongkrong setelah keberhasilannya bertransaksi, kadang yang belum terbelipun ya nongkrong juga , sekedar ngopi dan makan jajanan ringan .


Rasa dari rawon nguling ini dapat tersaingi dengan "Rawon Bangil" yang berada dikota pasuruan, dari arah Probolinggo ke surabaya setelah belok kiri dari jembatan dalam kota, 50 meter kemudian akan menemui jalan disebelah kiriBank BCA yang sayangnya merupakan satu jalur, jadi anda muter dulu setelah ketemu pasar pasuruan .

Kuah dan bumbunya sangat nendang di lidah , tidak terlalu keras namun harum , apalagi bila anda memesan empal sapinya ....wah ini yang menjadi nilai lebih rawon bangil ini , bukan cuma gurih tapi juicy dan mantap tanpa membuat dagingnya tertinggal di sela gigi anda..... lumer wakkzzz ..pokoknya mak nyossss ...hehehehehehe ...

Pesaing rawon nguling lainnya yang cukup punya nama adalah Rawon Setan (itu lho yg didepannya hotel JW Mariot Surabaya . dengan ngantrenya pengunjung rawon ini seakan memberi pengesahan nikmatnya masakan diwarung ini. potongan dagingnya besar besar dan rasanya juga cukup hard enough mendapat 4 bintang .

Next posting mengenai tempat makanan di Bali, dari nasi ayam mak weti, nasi ayam kadewatan, sup ikan mak beng, ayam betutu pasar ubud versus ayam betutu Mangku Gunung Lebah , dll . okkk ...see yaa.

Jumat, Desember 19, 2008

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun.

Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Bmo Tengger Semeru antara lain jamuju (Dacrycarpus imbricatus), cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica), berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).

Terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini.

Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus ); dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus ), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut.

Di laut pasir ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya (± 3.500 jiwa).

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Suku Tengger yang berada di sekitar taman nasional merupakan suku asli yang beragama Hindu. Menurut legenda, asal-usul suku tersebut dari Kerajaan Majapahit yang mengasingkan diri. Uniknya, melihat penduduk di sekitar (Su-ku Tengger) tampak tidak ada rasa ketakutan walaupun menge-tahui Gunung Bromo itu berbaha-ya, termasuk juga wisatawan yang banyak mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada saat Upacara Kasodo.

Jumat, Desember 19, 2008

Macaroni Probolinggo (kuliner Indonesia)

Bahan yang dibutuhkan:
1/2 pond makaroni kecil yang bengkok
75 udang tanpa kulit
1 ons prei potong halus
1 sendok jinten
2 siung bawang putih rajang halus
2 ons kol rajang halus
2 ons daging cincang
2 buah bawang bombai rajang halus
Sambal
Terasi

Cara membuatnya:
Masak makaroni sampai empuk, lalu bilas dg air dingin (supaya gak lengket).
Goreng terasi, bawang putih, dan bawang bombai dg mentega atau boter. Kalau bawang bombai sudah mulai kecoklatan, masukkan dagingnya. Masak sampai daging matang. Waktu daging hampir matang, masukkan udangnya. Udang jangan dimasak lama-lama. Setelah itu masukkan kol, sambal jinten, dan garam. Kalau sudah selesai, baru masukkan makaroninya dan aduk hati-hati dengan api jangan terlalu besar.

Tip: sajikan dengan rempah, acar dan timun. Enak juga jika disajikan bersama sate.
"Selamat menikmati Kuliner Indonesia"

Jumat, Desember 19, 2008

AGROWISATA PROBOLINGGO

Pariwisata Probolinggo identik dengan Bromo-nya yang sudah mendunia. Selain itu, ‘kota angin’ ini juga terkenal dengan mangga dan anggurnya yang potensial menjadi wisata agro.


Dianugerahi tanah yang subur, serta kekayaan alam yang berlimpah, Probolinggo sepantasnya menjadi destinasi pariwisata unggulan di Jawa Timur.

Selain ‘menjual’ Bromo sebagai destinasi pariwisata unggulan dan Pantai Bentar serta wisata rafting sungai Pekalen, Probolinggo juga memiliki wisata agro yang potensial menjadi daya tarik wisata.

Mangga dan anggur sudah menjadi komoditas unggulan sektor pertanian masyarakat Probolinggo. Buah-buahan ini namanya seharum rasanya.

Probolinggo sedang giat membangun daerahnya menuju kota pariwisata. Kota ini berusaha mengeksplorasi semua sumber daya daerahnya untuk bisa ‘menghasilkan’, dalam artian dapat menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Powered By Blogger

ShoutMix chat widget