Jumat, Desember 19, 2008

TAMAN WISATA STUDY LINGKUNGAN (TWSL)

Taman Wisata Studi Lingkungan yang berlokasi di eks Joboan ini kembali mendapatkan sentuhan dari Pemerintah Kota Probolinggo. Untuk menambah koleksi satwa di TWSL, kali ini Pemerintah Kota berencana akan mendatangkan beruang madu pada bulan ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Probolinggo, HM Buchori SH Msi ketika ditemui di TWSL (6/2). Sampai dengan akhir tahun 2008 tempat rekreasi yang sedang digandrungi masyarakat itu akan dilengkapi dengan koleksi satwa langka yaitu mulai dari macan tutul, burung kasuari,elang laut dan lain-lain.

Namun demikian, Walikota Buchori menegaskan pemerintah tidak akan menerima koleksi seperti singa, gajah dan jerapah. Dikarenakan perlu adanya penanganan khusus pada satwa tersebut, baik pada makanan dan perawatannya.

”Untuk memberikan pengetahuan pada anak sekolah tentang ikan dan hewan laut lainnya, pemerintah akan membuat akuarium untuk ikan air tawar dan air laut. Jadi mereka bisa lebih tahu berbagai jenis ikan, selama ini kan hanya tahu lewat televisi saja dan media cetak saja,” terang Buchori.

Walikota Buchori juga menjelaskan bahwa akuarium tersebut akan dibuat memanjang dari selatan sampai ke utara, disepanjang tembok sebelah timur. Pengunjungpun bisa secara jelas melihat berbagai macam jenis ikan.

Tidak hanya itu, untuk memberikan kesempatan bagi penjual bunga yang masih belum mempunyai tempat khusus untuk berjualan, pemerintah juga akan memberikan tempat yaitu pasar bunga di sebelah timur TWSL.

”Jadi nanti akan dibuatkan jalan tembus dari TWSL ke pasar bunga. Bahkan nantinya disebelah timur pasar bunga juga akan dibuat pula pasar burung, karena pasar burung Randupangger sekarang sesak bercampur dengan pasar tradisional. Pasar Randupangger nanti hanya khusus untuk pasar tradisional,” tambah Walikota.

Sementara itu ketika ditemui Suara Kota, Kepala UPTD PISL pada Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Ir Fitriawati, mulai Januari 2008 Pemerintah kota Probolinggo telah menetapkan tarif masuk TWSL.

”Untuk anak-anak sampai dengan usia 12 tahun dikenakan tarif 1000 rupiah dan dewasa 2000 rupiah. Hal tersebut telah sesuai dengan peraturan Walikota Probolinggo no 50 tahun 2007. Namun ada pengecualian untuk anak-anak sekolah yang akan melakukan studi di taman wisata tersebut akan mendapat potongan harga,”jelas perempuan berkerudung ini.

Abdullah, 40 th, warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo ketika ditemui Suara Kota di TWSL (9/2) mengatakan bahwa penarikan retribusi tersebut masih dalam batas wajar untuk biaya operasional di tempat tersebut. Mengingat satwa-satwa yang ada tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk makanannya.

0 Komentar:

Powered By Blogger

ShoutMix chat widget